Nilai mata uang yang semakin melemah menembus Rp 12.000,- menjadikan beban perekonomian semakin berat disaat kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi dan meningkaat disaat lebaran dan menjelang natal dan tahun baru, inflasi tersebut semakin besar terjadi pasca bahan bakar /BBM menjadi Rp.6500,- mau tidak mau segala produk yang membutuhkan transport untuk pemasaran menjadi ikut naik sebanding dengan harga BBM yang ikut naik. Kenaikan segala bahan pokok dan kebutuhan masyarakat yang ada untuk hari besar mereka semakin membuat inflasi semakin terasa jelas dengan gaji pokok rata - rata karyawan atau pegawai masih ada yang utuh.
Dampak inflasi terasa berat untuk kalangan UMKM yang bergerak pada bidang kuliner, harga bahan untuk usaha naik,sewa ruang usaha yang semakin maha,konsumen mengencangkan ikat pinggang untuk menekan pengeluaran sehingga berdampak usaha kuliner sepi, dibarenginya perayaan besar masyarakat menjadikan sektor UMKM non expor semakin merasakan dampaknya.
Harapan kita semoga perekonomian bisa semakin bagus dan UMKM bisa terus ada dan berkembang, tidak tergerus dengan inflasi yang menyebabkan gulung tikar. pemerintah diharapkan bisa menyediakan ruko yang ditujukan khusus untuk para UMKM yang baru mulai dan ketika sukses memiliki beberapa cabang bisa pindah dari ruko yang disediakan pemerintah tuk dia bisa beli/sewa ruko di tempat lain untuk bergantian dengan pelaku usaha kecil menengah berikutnya.