Monday, June 28, 2010
biografi Johann Sebastian Bach
Johann Sebastian Bach
Johann Sebastian Bach (21 Maret 1685 – 28 Juli 1750) adalah seorang komponis Jerman . Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord dan clavichord, dan juga untuk orkestra. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg concerto.
Biografi
Johann Sebastian Bach berasal dari sebuah keluarga musik yang sangat terkenal. Ketika gereja, para aristokrat, dan pemerintah lokal Jerman (tepatnya di daerah Turingia dan Saksoni) menyediakan banyak pemusik profesional untuk kalangan umum di daerah berbahasa Jerman, keluarga Bach memproduksi banyak pemusik, baik pemain maupun komponis, selama lebih dari 200 tahun.
Ayah Sebastian, Johann Ambrosius Bach, adalah seorang violinis dan trompetis yang berbakat tinggi di Eisenach, sebuah kota kecil berpenduduk kurang lebih 6000 jiwa di Turingia, Jerman.
Posisi ini bertanggung jawab untuk mengorganisasi musik sekular dan partisipasi di musik gereja. Banyak paman Sebastian juga merupakan para pemusik yang mempunyai berbagai macam kedudukan, misalnya sebagai organis gereja, pemusik kamar, atau komponis. Banyak dokumen di waktu ini membuktikan bahwa nama "Bach" sudah menjadi sebuah sinonim untuk "pemusik".
Ibu Sebastian meninggal di tahun 1694, dan sang Ayah meninggal di tahun berikutnya. Sebagai seorang anak yatim piatu berumur 10 tahun, Sebastian ikut dengan kakak lelaki tertuanya, Johann Christoph Bach, seorang organis di Ohrdruf, Jerman (dekat dengan Eisenach). Di sana, dia mengopi, mempelajari, dan menampilkan banyak komposisi, dan sepertinya menerima banyak tunjangan dari kakaknya. Saat ini merupakan sebuah kesempatan besar baginya untuk mendengar ciptaan komponis-komponis besar dari Jerman Selatan (Froberger dan Pachelbel), Jerman Utara, dan Perancis (Lully, Louis Marchand, dan Marin Marais). Sebastian mungkin menyaksikan dan membantu merawat organ, dan aktivitas ini adalah sebuah permulaan dari pekerjaan profesional seumur hidupnya sebagai seorang konsultan pembangun dan pengrestorasi organ. Orbituari Bach menyatakan bahwa Sebastian ingin mengopi musik skor kepunyaan Johann Christoph, tapi musik skor merupakan sebuah komoditi yang privat dan berharga, sehingga Johann Christoph melarang Sebastian untuk melakukannya.
Di umur 14 tahun, Sebastian dan seorang teman, Georg Erdmann, mendapatkan beasiswa koor untuk belajar di sekolah terkenal di Luneberg (tak jauh dari Hamburg), Sekolah Santo Michael. Pergi ke sekolah tersebut dilakukan sebagian dengan jalan kaki, sebagian dengan kereta kuda. Selama 2 tahun tinggal di sana, Sebastian melihat semakin banyak penampilan-penampilan musik terkenal di Eropa, dan ini merupakan sebuah kesempatan yang tak dia dapatkan seandainya dia tetap tinggal di Turingia. Selain bernyanyi di koor sekolah a capella, dia juga memainkan organ sekolah (tiga manual) dan harpsichord. Mungkin dia juga belajar bahasa Perancis dan Italia, dan juga mendapatkan pelajaran menyeluruh di bidang teologi, Latin, sejarah, geografi, dan fisika. Di sana dia mungkin menemui banyak anak bangsawan dari Jerman Utara yang akan dikirimkan ke sekolah-sekolah terseleksi tinggi untuk karier di bidang diplomasi, pemerintahan, dan militer. Kemungkinan tinggi, dia juga mendapatkan kontak dengan Georg Boehm, organis di Luneberg, dan mengunjungi beberapa organis penting di Jerman Utara, seperti Reincken dan Bruhns. Melalui musisi-musisi ini, dia mungkin bisa mengakses instrumen-instrumen besar. Juga, dia jadi mengetahui musik yang berasal dari tradisi Jerman Utara, terutama komposisi Dietrich Buxtehude dari musik-musik skor dan dokumen-dokumen musik yang dipunyai oleh para pemusik tersebut.
Arnstadt dan Mulhausen (1703-1708)
Di bulan Januari 1703, tak lama setelah lulus, Sebastian mengambil sebuah posisi sebagai pemusik istana di Kapel Duke Johann Ernst di Weimar (sebuah kota besar di daerah Turingia). Tugasnya di sana tidak jelas, tapi kelihatannya termasuk menanggung tugas-tugas umum dan non-musik. Selama masa tenur selama 7 bulan di Weimar, reputasinya sebagai seorang keyboardis menebar luas. Dia diundang untuk menginspeksi dan memberikan sebuah inaugurasi resital untuk sebuah organ baru di Gereja Santo Boniface di Arnstadt. Keluarga Bach telah mempunyai hubungan dekat dengan kota tertua di Turingia ini, kira-kira 180 km ke arah barat daya dari Weimar. Di bulan Agustus 1703, dia menerima sebuah posisi sebagai organis gereja tersebut. Di sana, tugasnya ringan dengan gaji yang relatif cukup bagus, organnya baru tanpa ada kerusakan teknis, dan tuning sistemnya modern sehingga dia bisa menggunakan tuts-tuts yang berjarak lebar.
Di waktu bekerja di Arnstadt, Sebastian memulai suatu tugas komposisi besar, yaitu koleksi prelude untuk organ (organ preludes). Ciptaan ini berakar di tradisi Jerman Utara, memerlukan ketrampilan tinggi, bersifat improvisatoris, dan sudah menunjukkan kontrol ketat untuk motif yang dia gunakan (motif adalah sebuah melodi pendek yang dimonopoli dan dikembangkan di seluruh seksi). Tetapi kelihatan bahwa di komposisi ini, sang komponis masih mempunyai problem dengan struktur yang berskala besar, dan masih harus mengembangkan kekuatannya di dalam menulis gaya kontranpuntal, di mana dua melodi atau lebih digunakan bersama-sama.
Setelah beberapa tahun di posisi ini, Sebastian yang berkepala batu dan mandiri mulai mendapatkan kesulitan dengan para pejabat di Arnstadt. Sebastian merasa tidak puas dengan standar penyanyi di koornya. Juga ada sebuah problem yang lebih serius. Di tahun 1705-1706, Sebastian pergi mengunjungi organis terkenal Buxtehude di Lubeck dan tidak masuk kerja tanpa permisi selama beberapa bulan. Fakta ini adalah insiden terkenal di hidupnya, sebab dia harus jalan kaki sebanyak 400 km satu jalan hanya untuk melihat penampilan Buxtehude yang terkenal sebagai bapak organ di Jerman. Perjalanan ini merupakan sebuah pengaruh besar dan melandaskan fondasi kuat di komposisi awal Bach, terbukti dari lamanya Sebastian tinggal di Lubeck untuk menonton.
Walaupun posisinya di Arnstadt cukup nyaman, di tahun 1706 Sebastian mulai menyadari bahwa dia harus pergi dari daerah tawungan keluarganya dan melanjutkan hidupnya dengan karier lain. Dia mendapatkan sebuah tawaran, sebuah posisi yang lebih menjanjikan sebagai organis di Gereja Santo Blasius di Muhlhausen (sebuah kota yang besar dan penting di utara). Tahun berikutnya, dia mengambil posisi senior yang bergaji lebih tinggi dan berkondisi lebih bagus, termasuk fasilitas koor yang berstandard tinggi. Empat bulan setelah tiba di Muhlhausen, Sebastian menikahi sepupunya keduanya dari Arnstadt, Maria Barbara. Mereka mendapatkan tujuh anak, tiga orang meninggal sewaktu bayi. Dua anak yang hidup, yaitu Wilhelm Friedemann Bach dan Carl Philipp Emanuel Bach, menjadi komponis penting di gaya rokoko (setelah gaya barok).
Gereja dan pemerintah kota di Muhlhausen bangga dengan direktor musik mereka yang baru ini. Mereka langsung menyetujui rencananya untuk merenovasi organ di Gereja Santo Blasius (walaupun biayanya mahal), dan sangat senang dengan kantatanya yang terperinci dan festif, digubah untuk inaugurasi konsul baru di tahun 1708 (Tuhan adalah Rajaku BWV 71). Kantata ini jelas bergaya Buxtehude, dan mereka membayar Sebastian dengan bagus untuk mempublikasi komposisi tersebut, dan di tahun-tahun kemudian mereka meminta Sebastian untuk kembali ke Muhlhausen dua kali untuk mengondaknya.
Weimar (1708-1717)
Tidak sampai setahun di Muhlhausen, Bach melanjutkan mengambil sebuah posisi sebagai organis istana dan concert master di istana dukal di Weimar. Tak sepertinya sebelumnya sewaktu dia bekerja di Weimar, kali ini Bach mendapatkan gaji yang sangat bagus di istana dan mengetuai sekelompok besar musisi profesional. Keluarganya tinggal di sebuah apartemen kompleks hanya lima-menit jalan kaki dari istana. Tahun berikutnya, anak pertama mereka lahir. Kemudian, saudara perempuan Maria Barbara yang tidak menikah datang untuk bergabung dengan keluarga mereka, dan dia tinggal dengan mereka dan membantu urusan rumah tangga sampai meninggal di tahun 1729. Dua anak yang menjadi pemusik terkenal, Wilhelm Friedemann dan Carl Philip Emanuel, juga lahir di Weimar di masa tersebut.
Label:
MUSIC
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment