Katanya, karakter seseorang itu diturunkan dari ortunya. Plus pengaruh lingkungan. Tapi, ada yang bilang karakter seseorang juga tergantung urutan kelahirannya di dalam keluarga! Percaya atau nggak? Coba kita cek bareng-bareng deh….
( Penulis : Ayu )
ANAK PERTAMA/ANAK SULUNG
Menurut teori psikologi, anak pertama cenderung mengambil posisi sebagai pemimpin di dalam keluarga. Sangat bertanggung jawab, penuh perhatian, dan cenderung mengikuti aturan baku yang dibuat oleh orang tuanya, juga yang berlaku di masyarakat.
Kelebihan lainnya, umumnya anak sulung pun jago mengatur emosinya. Dalam situasi sulit yang bikin panik, dia tetap bisa keliatan tenang. Cuma, kalo benar-benar udah kepepet…. Wah! Si Sulung bisa mendadak agresif!
Kekurangannya? Standar lah! Cenderung “gila hormat”, hehehe…. Gengsinya gede banget! Kalo dia salah nih, walau dalam hati ngaku, tapi untuk melakukan pengakuan di mulut susah. Apalagi kalo harus ngaku salah pada adek atau orang yang lebih muda dari dia.
Gengsi yang kelewat gede itu buntutnya juga merembet pada keegoisan di lini lain. Anak pertama cenderung selalu pengen dimengerti oleh orang-orang terdekatnya.
ANAK KEDUA
Anak kedua juga sifat kepemimpinanya lumayan gede, walau nggak segede anak pertama. Rasa tanggung jawab dan perhatian pada keluarganya pun patut diacungi jempol. Pokoknya, kalo anak pertama diibaratkan sebagai seorang Presiden, makan anak kedua itu ibarat Wakil Presiden.
Hanya aja, perbedaan yang mencolok di antara mereka adalah: anak kedua biasanya masih agak berani melawan aturan, meski nggak sering. Terus, kalo adek-adeknya nyeleneh, anak kedua masih bisa memikirkan argumen dari adek-adeknya, sebelum marah-marah.
Minusnya anak kedua? Sifat kepemimpinannya biasanya baru keliatan kalo kakaknya udah hampir hands up ketika menghadapi suatu masalah. Selama kakaknya naga-naganya masih kuat menghadapi tuh masalah, dia sih nonton aja!
ANAK KETIGA/ ANAK TENGAH
Konon yang paling “absurd” di dalam keluarga! Karakternya umumnya sangat berlawanan dengan saudara-saudara kandungnya yang lain. Walau banyak anak ketiga alias anak tengah yang dari luar keliatannya merupakan pribadi yang extrovert (terbuka), tapi sebenarnya dia cenderung introvert (tertutup). Dalam banyak hal, terutama buat urusan pribadi, nggak mau cerita apalagi minta tolong sama keluarga.
Kenapa?
Karena posisi yang “kejepit” di dalam keluarga, anak tengah suka ngerasa rada nggak dipeduliin sama ortu dan anggota keluarga lainnya. Nggak kayak anak pertama yang diperhatiin lebih lantaran diserahin tanggung jawab besar atau kayak adek bungsunya yang diperhatiin lebih lantaran selalu dianggap seperti “mainan”.
Toh, sikon ini pada akhirnya justru bikin anak ketiga punya banyak kelebihan. Lebih tough, lebih bisa membina hubungan yang solid dengan orang-orang di luar keluarga intinya, serta lebih gampang membaca dan memahami isi pikiran orang lain.
source : www.hai-online.com
No comments:
Post a Comment